Keragaman budaya di Indonesia merupakan sebuah anugerah yang perlu untuk dilestarikan dengan segala cara. Pencatatan budaya menjadi salah satu cara yang bertujuan untuk pelestarian sekaligus perlindungan budaya yang ada di tengah masyarakat. Upaya pelestarian serta perlindungan melalui pencatatan budaya menjadi semakin penting setelah hadirnya era modern yang di mana masyarakat mulai meninggalkan budaya-budaya yang dulunya lestari. Jenis budaya yang paling mendesak untuk dilakukan pencatatan budaya adalah budaya tak benda.
Infografis menjadi salah satu bentuk pencatatan budaya secara sederhana. Pencatatan budaya melalui infografis yang menarik juga dapat memudahkan masyarakat untuk memahami budaya yang ada. Isi dari infografis sendiri merupakan informasi singkat namun padat sehingga dalam sekali melihat masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas.
Selama menetap di Desa Tumbrep, khususnya Dukuh Sibelis, diketahui bahwa belum pernah ada pencatatan terkait kebudayaan. Maka dari itu, tergerak inisiatif untuk mencatatkan kebudayaan yang masih ada melalui pembuatan infografis kebudayaan. Infografis kebudayaan yang dibuat berfokus pada tradisi suronan di Dukuh Sibelis, Desa Tumbrep. Terdapat tiga tradisi utama yang dilakukan masyarakat Dukuh Sibelis, Desa Tumbrep dalam menyambut bulan Suro, yakni selametan, ziarah ke makam Syekh Maulana Al-Maghribi, dan solat sunah suro.
Pembuatan infografis kebudayaan dilaksanakan melalui koordinasi dengan berbagai pihak termasuk perangkat desa serta warga yang menjadi informan utama. Sejak awal pembicaraan mengenai pencatatan kebudayaan melalui media infografis pun ditanggapi dengan positif oleh pihak-pihak terkait sehingga diharapkan infografis kebudayaan ini dapat juga membawa dampak positif bagi masyarakat.
Penulis : Hanum Az Zahra
DPL :
Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum, S.Si., M.Si.,
Apip, S.E., M.Si.,
Dr. Yusniar Hanani D., STP, M.Kes.