Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II 2024 Universitas Diponegoro, Mutiara Puteri Malihah dari Program Studi Antropologi Sosial, pada tanggal 25 Juli 2024 telah melaksanakan kegiatan program kerja monodisiplin KKN, berupa pemberian edukasi pada sekelompok Ibu Rumah Tangga terkait folklore dalam kebudayaan dan pengaruhnya terhadap kasus stunting di Desa Durenombo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.

Pada kegiatan program kerja monodisiplin yang bertajuk “Mengubah Narasi, Menyelamatkan Generasi: Polemik antara Folklore dan Stunting” tersebut, Mutiara selaku mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro yang melancarkan kegiatan pengedukasian tersebut menelisik dan memaparkan bagaimana sebuah folklore dapat semata mempengaruhi sebuah kasus stunting. Dalam pemaparan tersebut dijelaskan secara runtut dari pemaknaan sebuah folklore, bentuk-bentuk folklore dalam kebudayaan, hingga korelasi antara folklore dengan stunting.

Pemaparan pertama dalam kegiatan tersebut disampaikan melalui bagaimana stunting dapat berpengaruh bergantung dari bagaimana pola makan seorang ibu hamil yang memiliki peran besar pada kandungannya. Pola konsumsi makanan selama kehamilan oleh ibu hamil menjadi salah satu faktor penting terkait gizi yang umumnya dipengaruhi oleh kebiasaan makan keluarga, termasuk jumlah makanan yang dikonsumsi, jenis makanan yang disajikan, dan berbagai pantangan makanan yang dihindari. Pantangan makanan tertentu dapat dipengaruhi oleh faktor budaya atau kepercayaan yang ada dalam masyarakat setempat. Suatu pantangan makanan yang dipercayai oleh sekelompok masyarakat ini termasuk ke dalam suatu kepercayaan yang telah diturunkan sejak jaman terdahulu yang dapat disebut sebagai salah satu bentuk folklore berupa pamali, yang di mana folklore sendiri berupa kumpulan tradisi, cerita, kepercayaan dan adat istiadat yang diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan.

Folklore mencakup dongeng, legenda, mitos serta praktik budaya lainnya yang mencerminkan nilai dan identitas suatu kelompok masyarakat tertentu. Pamali merupakan salah satu bentuk folklore yang cukup ramai diyakini karena berakar dari suatu kepercayaan yang diwariskan sejak dahulu. Pamali merupakan suatu bentuk larangan untuk seseorang atau kelompok tertentu untuk tidak melakukan suatu hal, yang dimaksudkan untuk menghindari terjadinya suatu musibah. Pamali dan bentuk larangannya tersebut merupakan suatu bentuk hal yang menciptakan sistem nilai dan tata perilaku, yang memang terkesan sederhana namun bentuk dari larangan tersebut memiliki makna yang minim hingga terkadang dianggap kurang masuk akal. Banyak bentuk pamali yang diyakini oleh sebagian besar masyarakat, dapat berupa suatu larangan yang berkaitan dengan adab, perilaku sosial masyarakat, hal-hal ghaib, hingga jenis-jenis makanan. Dalam konteks ini maka pantangan dari pamali tersebut diyakini dapat mempengaruhi gizi kandungan dari ibu hamil. Sebagian besar kelompok masyarakat percaya bahwa apabila melanggar pantangan makanan ini maka dapat mendatangkan sebuah akibat atau konsekuensi tertentu.

Berikutnya, Mutiara runtut menjelaskan beberapa jenis pantangan makanan yang dipercaya dipantangkan bagi ibu hamil, turut disampaikan pula berbagai pantangan yang dimaksud dan disandingkan melalui segi pengetahuan gizi. Jika ditelisik lebih jauh, korelasi antara jenis makanan yang dipantangkan dengan sumber kajian gizi yang ada, maka dapat menimbulkan suatu polemik di mana keduanya memiliki dua pemahaman yang berbeda. Kepiting dipercaya dapat mengakibatkan bayi sulit keluar pada saat proses persalinan, bayi lahir cacat, anak yang lahir menjadi nakal, anak hanya memiliki 2 jari seperti kepiting, serta ari ari yang lengket. Jika dipantau dari segi gizi, kepiting memiliki kandungan omega-3 yang tinggi yang justru sangat baik untuk kandungan ibu hamil, hanya saja dalam pengonsumsiannya perlu diperhatikan dari cara pengolahan serta jumlah konsumsi yang perlu dibatasi. Demikian pula dengan jenis makanan lain yang dipercaya dipantangkan seperti ikan lele yang diyakini dapat mengakibatkan bayi mengalami alergi dan gatal-gatal, kumisnya dapat menyebabkan kesulitan pada saat melahirkan, darah menjadi bau, kepala bayi menjadi besar seperti lele, dan anak menjadi nakal. Dalam segi gizi, ikan lele memiliki protein yang cukup tinggi dan mengandung tingkat kolesterol yang rendah hingga sangat baik dan menguntungkan jika dikonsumsi.

Sejatinya, bentuk pamali sendiri tercipta dikarenakan menjadi suatu upaya akan kontrol sosial dalam tata cara dan nilai kehidupan bermasyarakat. Termasuk pula pamali yang mengakar dan mengelilingi ibu hamil dan kandungannya terkait pantangan akan pengonsumsian makanan tertentu. Hal tersebut berlaku tentu karena adanya keinginan untuk melindungi kesehatan akan ibu hamil dan kandungannya dari jenis-jenis makanan yang pada masa terdahulu mungkin masih terdengar asing dan belum adanya pengecekan dalam skala gizi, sehingga pantangan-pantangan yang dibuat walaupun terkesan kurang masuk akal, tetap memiliki tujuan baik untuk ke depannya. Pada akhirnya pula, hal ini bergantung pada bagaimana cara seorang individu menyikapi adanya suatu pantangan yang telah mengakar sejak bertahun-tahun lamanya, dan dikaitkan kembali dengan nilai-nilai gizi yang jauh lebih rasional karena didasarkan pada fakta dan nutrisi yang benar adanya.

Segenap informasi dan edukasi yang disampaikan tersebut turut ditumpahkan dalam bentuk poster yang diharapkan dapat menjadi jejak dan sumber edukasi tambahan pada masyarakat Desa Durenombo terhadap stunting dan kaitannya pada suatu folklore kebudayaan.

Penulis            : Mutiara Puteri Malihah (Antropologi Sosial, FIB 2021)

DPL                 : Budi Setiyono, ST. MT.

Lokasi KKN    : Desa Durenombo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.