MAHASISWA- Antropologi Sosial FIB Undip, 24/4 melaksanakan kegiatan KKL ke Museum Sangiran di Sragen Jawa Tengah. Sebanyak 101 mahasiswa angkatan 2018 di bawah bimbingan Dr. Eko Punto Hendro belajar tentang kebudayaan masa lalu dari peninggalan-peninggalan di tiga museum tersebut: Museum Klaster Krikilan, Museum Ngebung dan Museum Dayu.

KKL ini merupakan bagian dari kuliah lapangan mata kuliah Paleoantropologi. Sejak tiba tampak antusiasme mahasiswa dalam mengamati koleksi dan informasi yang terpajang di sana. Sejak 2014, Museum Manusia Purba Sangiran memang bukan satu-satunya tempat untuk menyimpan koleksi. Karena setidaknya ada tiga museum kluster yang tak jauh dari museum utama telah didirikan. Dengan sentuhan penataan dan penanganan yang lebih kekinian, museum manusia purba mampu memberikan informasi lebih komprehensif kepada pengunjungnya.

“Kalian tidak semata memperhatikan fisik koleksinya, tetapi juga harus memperhatikan bagaiman kebudayaan itu nyata telah berlangsung sejak manusia itu ada”, begitu kata Dr. Eko Punto Hendro saat membuka awal penelusuran di Hall Museum Utama Sangiran. Banyak catatan yang terpajang di museum tersebut yang menunjukkan betapa Sangiran menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia karena banyaknya temuan-temuan sejarah masa lalu di sana. Mestinya bukan sekedar dipajang dan dilihat di museum tapi harus pula dipelajari untuk pengetahuan manusia masa depan. Itulah tugas yang harus dijalankan salah satunya oleh mahasiswa antropologi.